Bagi teman-teman yang mendapat tugas Fitoplankton. Saya punya ini artikelnya. Ini juga tugas saya yang pernah saya kumpulkan. Silahkan dibaca sebagai referensi anda. Terima kasih.
PENDAHULUAN
Fitoplankton adalah
sekelompok dari biota tumbuh-tumbuhan autotrof, mempunyai klorofil dan pigmen
lainnya di dalam selnya dan mampu untuk menyerap energi radiasi dan CO2
untuk melakukan fotosintesis. Biota tersebut mampu mensintesis bahan-bahan
anorganik untuk diubah menjadi bahan organik (yang terpenting yaitu
karbohidrat) (Zhong, 1989).
Seluruh plankton dari
golongan fitoplankton memiliki warna, dimana sebagian berwarna hijau karena
mengandung berbagai jenis pigmen klorofil, yaitu klorofil –a sampai klorofil
–d. Meskipun demikian, penamaan atau penggolongan algae berdasarkan kepada
dasar warna, meskipun kandungan pigmen terdiri dari beberapa pigmen (Sachlan,
1982).
Fitoplankton dicirikan
dengan pigmen yang berkaitan dengan proses fotosintesa. Selanjutnya proses
fotosintesa yang dilakukan oleh algae berkaitan dengan klorofil a (kecuali pada
alga hijau biru), dimana pigmen tersebut merupakan sel organ kloroplas. Pigmen
yang terdapat dalam kloroplas tersebut digunakan sebagai kriteria untuk
mengelompokkan alga ke dalam kelas (Bold dan Wynne, 1985).
Menurut Romimohtarto dan
Juwana (2001) meskipun membentuk sejumlah biomasa di laut, fitoplankton ini
hanya diwakili oleh beberapa divisi saja, sebagian besar diantaranya bersel
satu dan bersifat mikroskopik. Sachlan (1982) membagi algae menjadi beberapa
divisi yaitu : Cyanophyta (alga hijau biru), Chlorophyta (alga hijau),
Chrysophyta (alga kuning), Pyrrophyta (dinoflagellata), Euglenophyta,
Phaeophyta (alga coklat) dan Rhodhophyta (alga merah).
PEMBAHASAN
1.
Cyanophyta/Cyanophyceae ( Anabaena sp )
Cyanophyceae atau
ganggang hijau biru merupakan fitoplankton yang bersifat prokariotik. Bentuk
sel Cyanophyceae umumnya berupa sel tunggal, koloni atau filamen. Dalam bentuk
koloni atau filamen alga ini mampu melakukan proses fiksasi nitrogen sehingga
dapat menyebabkan ledakan populasi blooming baik diperairan tawar maupun
perairan laut (Sachlan, 1982).
Menurut Sumich (1992)
Cyanophyceae umumnya ditemukan melimpah didaerah intertidal dan estuari tetapi
dapat dijumpai pula diperairan tropis dan sub tropis. Salah satu jenis
Cyanophyceae yang sering ditemukan diperairan yang mengandung zat hara yang
rendah adalah dari jenis Tricodesmium.
Pada kelas cyanophyceae adaptasi pengapungannya yaitu dengan memanfaatkan
bentuk sel-selnya untuk membentuk rantai seperti pada Tricodesmium.
Fitoplankton dari kelas
Cyanophyceae mempunyai sifat-sifat khas, antara lain : (1) memilki toleransi
terhadap keadaan kering biasanya dari genus Oscillatoria; (2) memilki toleransi
terhadap suhu tertentu pada genus (Oscillatoria); (3) beberapa jenis alga biru
mampu mengikat molekul zat lemas (N2) dari udara, apabila dalam tanah tidak
terdapat nitrat; (4) belum mempunyai inti yang sempurna (Sachlan, 1982).
Reproduksi Cyanophyceae dengan pembelahan diri (cell division). Pada proses ini
terjadi pemisahan sel keturunan yang kemudian tumbuh dan berkembang membentuk
koloni atau filament (Bold and Wyne, 1985). Bentuk koloni dan fillament
Cyanophyceae dihasilkan oleh fragmentasi sel induk yang kemudian memisah dan
menjadi individu baru. Potongan fragment dari trichome disebut hormogonia dan
dihasilkan dari proses pemisahan pada dinding sel trichome atau oleh sel yang
mati dan menjadi separation disc (Sharma, 1992).
1.1 Klasifikasi menurut Suroso A.Y, 1992:
Kingdom : Plantae
Divisio : Cyanophyta
Classis : Cyanophyceae
Ordo : Hormogenales
Sub
ordo :
Nostocales
Familia : Nostocaleae
Genus : Anabaena
Species : Anabaena sp
Anabaena merupakan salah satu jenis mikroalga. Anabaena azollae termasuk alga
biru-hijau yang dapat menambat Nitrogen dari udara melalui kerjasama atau
simbiosis dengan Azolla sp. Mikroalga
telah mendapatkan perhatian khusus untuk dikembangkan lebih lanjut. Penelitian
dan pemanfaatan mikroalga diarahkan pada riset bidang Bioteknologi terutama
menekankan pada produk baru dari mikroalga dalam bidang pangan,
farmasi-kedokteran, pertanian, industri, energi dan sebagainya.
Berdasarkan pada tingkat
kemandiriannya dalam melaksanakan proses penambatan Nitrogen, maka secara umum
dikenal adanya dua kelompok mikroalga yaitu :
a) proses
penambatan Nitrogen dalam keadaan hidup bebas dan
b) proses penambatan gas nitrogen dalam keadaan hidup
berasosiasi dengan tumbuhan.
Hanya ada empat macam
mikroorganisme yang mempunyai kemampuan menambat gas nitrogen dalam keadaan
bersimbiosis dengan tumbuhan tingkat tinggi, yang paling banyak adalah Rhizobium sp, kemudian berturut-turut
diikuti oleh Frankia, Nostoc dan Anabaena sp. Sampai saat ini perhatian
terhadap alga ini memang masih kurang, walaupun demikian, sesungguhnya jasad
ini memiliki potensi yang cukup besar (Watanabe dan Liu, 1992). Reproduksi Anabaena secara aseksual/vegetatif,
caranya dengan pembelahan biner yaitu proses pembelahan diawali dengan proses
replikasi DNA menjadi 2 kopi DNA dan diikuti pembelahan sitoplasma.
1.2 Ciri-ciri
dari Anabaena sp yaitu
:
-
sel-selnya bulat dan tiap sel dibalut lendir.
-
berada dalam sel-sel tersendiri.
-
mempunyai struktur tubuh yang prokariotik.
-
belum memiliki inti sejati.
-
tidak
mempunyai bulu cambuk.
-
berkoloni.
-
berbentuk
filamen(benang).
1.3
Morfologi
- memiliki selaput lendir yang berfungsi melindungi dirinya.
- dinding sel adalah berfungsi untuk mempertahankan bentuk sel.
- akinet berdinding tebal, mengandung banyak cadangan makanan.
- heterosista berfungsi mengikat oksigen.
- baeosit yaitu alat perkembangbiakan vegetatif.
- memiliki selaput lendir yang berfungsi melindungi dirinya.
- dinding sel adalah berfungsi untuk mempertahankan bentuk sel.
- akinet berdinding tebal, mengandung banyak cadangan makanan.
- heterosista berfungsi mengikat oksigen.
- baeosit yaitu alat perkembangbiakan vegetatif.
1.4 Habitat
Terdapat
pada perairan tawar terutama pada tempat-tempat yang lembab.
1.5 Lingkungan
Temperatur
udara yang sesuai untuk Azolla
berkisar antara 20-35°C, sedangkan keperluan pH air/lumpur juga juga
bervariasi antara 4-7 dan bertahan pada penerimaan pencahayaan > 25 %
(Lumpkin, 1987); pada pH masam 4,5-5,0 kolam nutrisi fermentative juga masih
berkembang beberapa hari namun akan ikut terdekomposisi setelah lebih dari satu
minggu (Widyasunu et al., 2011 d). Bahkan beberapa mampu
hidup pada perairan dengan suhu sampai 850C (sumber air panas) sehingga Ganggang
Biru merupakan salah satu vegetasi perintis.
1.6 Manfaat
Anabaena dapat
menambat nitrogen dengan bersimbiosis dengan paku air sehingga dapat meningkatkan kesuburan tanah.
1. Chlorophyta /Chlorophyceae ( Chlorella sp
)
Nama yang popular untuk
Chlorophyceae adalah alga hijau. Hal itu dikarenakan warna yang dimilikinya.
Warna itu diakibatkan oleh klorofil yang terdapat dalam tubuhnya yaitu klorofil
a dan b yang terdiri dari : α, β, γ carotenes dan beberapa xanthophylls, 2-5-thylakoids/stack (Bold dan
wyne, 1985). Produk yang dihasilkan dari alga ini adalah berupa kanji (amilose
dan amilopektin), beberapa dapat menghasilkan produk berupa minyak. Alga ini
sangat penting sebagai sumber makanan bagi protozoa dan hewan air (Kimball,
1996).
Banyak diantara anggota divisi ini yang benar-benar
menyerupai tumbuhan. Keberadaan dinding sel yang terdiri dari klorofil a dan b
adalah ciri-ciri tumbuhan dan hal ini menunjukkan bahwa alga hijau merupakan
kerabat dekat protista. Reproduksi dilakukan dengan pembelahan biasa. Dinding
sel terbuat dari selulosa, hydroxyl-proline glucosides, xilans,
dan mannans. Kelas ini biasanya melimpah pada perairan yang relatif
tenang. (Arinardi et al., 1997).
2.1 Klasifikasi
Chlorella sp :
Kingdom : Plantae
Divisio : Chlorophyta
Classis : Chlorophyceae
Ordo : Chlorococcales
Famili : Oocystaceae
Genus : Chlorella
Spesies : Chlorella sp
Divisio : Chlorophyta
Classis : Chlorophyceae
Ordo : Chlorococcales
Famili : Oocystaceae
Genus : Chlorella
Spesies : Chlorella sp
Menurut Craft dan Reynol (1942)
perkembangan dan daya tahan algae sebagai tumbuhan aquatik dipengaruhi oleh
berbagai faktor yaitu:
a. Cahaya matahari
b. pH
c. Kesediaan mineral
d. Kemampuan bersaing dengan flora lain
Algae ini
mempunyai habitat hidup di tempat basah atau berair.Klasifikasi algae melalui
pengaruh yang ada, dan algae ini memiliki kloroplas berbentuk mangkok (Ehlers
dan Steel, 1979).Pada spesies ini
belum ditemukan adanya organ, akar, batang maupun daun susunan tubuh semacam
itu disebut thalus sel-sel tubuh algae bersifat eukariotik dan didalam sitoplasma
telah terdapat klorofil,
oleh karena itu bersifat autotrof. Chlorella diharapkan akan menjadi sumber
karbohidrat dan protein sebagai pengganti tumbuhan tinggi.
Disamping itu Chlorella juga
memberi harapan yang baik untuk menjadi sumber makanan baru (ehlers dan steel) karena:
a) Pembiakan
cepat dalam lingkungan yang baik.
b) Bila ke dalam air kulturnya dimasukkan zat
organik sederhana, cukup CO2 dan cahaya maka algae ini akan berfotosintesis dan
selanjutnya menghasilkan karbohidrat protein dan lemak.
c) Karbohidrat,
protein dan lemak yang dihasilkan algae ini dapat diatur sesuai dengan
kebutuhan.
2.2 Chlorella sp merupakan ganggang hijau bersel satu
yang tidak bergerak yang mempunyai
ciri:
a) Bentuk
sel seperti bola-bola kecil
b) Protoplasma
berbentuk mangkok kecil
c) Tempat
di air tawar dan air laut juga tempat-tempat basah
d) Reproduksi
aseksual dengan membelah diri
2.3 Morfologi
Bentuk sel bulat atau bulat telur, merupakan alga bersel tunggal, tetapi
kadang-kadang dijumpai bergerombol. Diameter selnya berkisar 2-8 mikron,
berwarna hijau karena klorofil merupakan pigmen yang dominan, dinding selnya
keras terdiri atas selulosa dan pectin. Sel ini mempunyai protoplasma yang
berbentuk cawan.
2.4 Habitat
Habitat Chlorella cukup luas yakni dari perairan
tawar, payau dan laut serta tempat-tempat basah/lembab.
2.5 Faktor
yang mempengaruhi pertumbuhan Chlorella sp secara garis besar terbagi menjadi
dua : (Round, 1973)
a. Faktor biotik
Interaksi
antara organisme itu sendiri maupun organisme yang lain yang hidup berada pada
habitatnya.
b. Faktor abiotik
Dengan
adanya cahaya yang cukup, suhu sekitar 350 C. Selain itu algae Chlorella
sp merupakan
ganggang hijau bersel satu yang tidak bergerak.
2.6 Manfaat dari Chlorella
ini sangatlah banyak. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan manfaat dari
spesies ini antara lain:
a) Mempercepat kesembuhan penderita demam
berdarah dengue (DBD). (PAPDI, 2009).
b)
Chlorella dapat mengeluarkan toksin
seperti timah hitam, air raksa, cadmium, arsenik, pestisida, uranium, obat
pembasmi serangga (insektisida), P.C.B. (Polychlorbiphenyl ) dan lain lain dari
tubuh. (Dr.
Paul Tse A.H.C.M., C.E.T., C.T., R.Ac, 2000).
c)
Chlorella merangsang sistem
kekebalan :
Chlorella merangsang produksi interferons, macrophages dan T sel, dengan
demikian berfungsi sebagai suatu
stimulan terhadap kekebalan tubuh. (Dr. Paul Tse A.H.C.M., C.E.T., C.T.,
R.Ac, 2000).
d)
Chlorella mempunyai suatu kemampuan
menyembuhkan dalam cakupan luas seperti:
Menyembuhkan
luka, mengatasi pancreatitis, penyakit gusi ( pendarahan gusi dan gigi lepas),
P.M.S., radang sendi, atherosclerosis,
tekanan darah tinggi, sembelit, sindrom kelelahan kronis, kanker, penyakit
jantung dan banyak lagi penyakit langka
dan umum.(Dr. Paul Tse A.H.C.M., C.E.T., C.T., R.Ac, 2000).
e)
Dapat
menurunkan kadar tembaga (Cu) dibawah baku mutu air limbah golongan I sebesar 1
mg/L sesuai dengan Kep.03/MENKLH/II/1991.
1.
Chrysophyta ( Navicula sp )
Chrysophyta merupakan ganggang
keemasan karena mengandung pigmen kuning keemasan (chrysos) akibat dari
dominasi dua pigmen,khususnya
β-carotene,fucoxanthin dan lainnya xanthophylls. Pigmen utama fotosintesis
adalah klorofil a dan c1serta
c2. Alga ini tidak memiliki pirenoid dan dan kloroplasnya kecil-kecil berbentuk
cakram, pita, atau oval. Berdasarkan bentuk dan susunan serta kandungan zatnya,
Chrysophyta terbagi menjadi tiga kelas, yaitu Bacillariophyceae (Diatomeae),
Chrysophyceae dan Xantophyceae.
Sel-sel ganggang keemasan memiliki
inti sejati (eukarion), dinding sel umumnya mengandung silika (SiO2) atau
kersik. Tubuh ganggang ini ada yang terdiri atas satu sel (uniseluler) dan ada yang terdiri
atas banyak sel (multiseluler). Ganggang yang bersel satu bisa hidup sebagai
komponen fitoplankton yang dominan. Ganggang yang multiseluler berupa koloni
atau berbentuk filamen. Ganggang keemasan hidup secara fotoautotrof, artinya
dapat mensintesis makanan sendiri dengan memiliki klorofil untuk
berfotosintesis.Ganggang ini ditemukan di air tawar, di laut, dan di tanah yang
lembab.
3.1 Klasifikasi Navicula sp
Kingdom : Plantae
Divisio : Chrysophyta
Classis : Bacillariophyceae
Ordo : Penales
Familia : Naviculaceae
Genus : Navicula
Species : Navicula sp
Alga ini dikenal sebagai
diatomae atau ganggang kersik karena dinding sel tubuhnya mengandung zat
kersik. Kersik merupakan komponen penting dalam plankton. Tubuh Navicula terdiri
atas dua bagian yaitu kotak (hipoteka) dan tutup (epiteka). Di antara kotak dan
tutup terdapat celah yang disebut rafe.
Perkembangbiakan Navicula yaitu dengan membelah diri (vegetatif). Setiap inti diatomae membelah
menjadi dua, diikuti pembagian sitoplasma menjadi dua bagian.
Selanjutnya, dinding sel memisah
menjadi kotak dan tutup. Pada sel anakan, baik kotak maupun tutup akan
berfungsi menjadi tutup, dan masing-masing akan membentuk kotak baru. Dengan demikian setiap sel
anakan yang berasal dari kotak akan mempunyai ukuran lebih kecil dari pada sel asalnya. Peristiwa ini
berlangsung berulang kali.
Perkembangbiakan generatif
berlangsung dengan konjugasi. Bila ukuran tubuh Navicula tidak memungkinkan untuk mengadakan pembelahan lagi, inti
selnya akan mengalami meiosis dan menghasilkan gamet. Gamet itu kemudian akan
meninggalkan sel dan setelah terjadi pembuahan di dalam air akan menghasilkan
zigot. Zigot selanjutnya tumbuh menjadi sel Navicula
baru dan membentuk tutup dan kotak baru.
Bila Navicula
mati, dinding selnya akan mengendap membentuk tanah diatom yang kaya zat
kersik. Tanah ini merupakan bahan dinamit, isolator, dan bahan gosok penghalus.
3.2 Ciri-ciri Navicula
sp:
a)
Dinding sel
tersusun atas zat kersik
b)
Tersusun atas
dua bagian yaitu, epiteka (tutup) dan hipoteka (kotak).
c)
Tidak mempunyai
flagela
d)
Mempunyai
pigmen keemasan
e)
Klorofil a dan c1serta
c2
Navicula umumnya hidup
di air tawar dan di laut serta tempat-tempat
yang lembab.
3.4 Manfaat
a)
Bahan penggosok
b)
Isolasi dinamit
c)
Bahan campuran
semen
d)
Sebagai
penyerap nitrogliserin pada bahan peledak
DAFTAR PUSTAKA
Craft
and Reynold.
1942. Weed Control First Edition.Mc Graw Hill Book Company Inc: New York.
Ehlers,
V. N. and EW Steel.
1979. Municipical and Rural Sanitation Sixth Edition. Mc Graw-Hill Publishing Company Ltd: New Delhi.
Indun
Kistinnah, dkk. 2009.
Biologi Makhluk Hidup dan Lingkungannya
SMA X.BSE: Jakarta.
Harun
Rasyid.2002. Pengaruh
Pemberian Unsur Mikro Cu
dan Macam
Media
Terhadap
Kadar
Protein
dan Biomassa
pada Mikroalgae
Anabaena azollae. Departemen Argonomy.Bandung.
Birsyam, Inge. 1992. Botani
Tumbuhan rendah. FMIPA ITB:Bandung.
Yulianto, Suroso Adi. 1992. Pengantar
Cryptogamae.Tarsito:
Bandung.
EMDI. 1994. Limbah Cair Berbagai
Industri di Indonesia. Kerjasama dengan BAPEDAL:
Jakarta.
Sugiharto. 1987. Dasar-dasar Pengolahan Air Limbah. Universitas Indonesia: Jakarta.
Dr
Adi Teruna Effendi, SpPD dkk.2009.
Growth
Factor (CGF-40) mampu mempercepat kesembuhan penderita demam berdarah dengue
(DBD). ANTARA
News: Bogor.
Dr. Paul Tse A.H.C.M., C.E.T., C.T., R.Ac.2000. The Detoxification, Immunostimulation And Healing Properties Of Chlorella. World
Convention of Traditional Medicine & Acupuncture: Singapore.
Kataraman
V. 1969. The Cultivation of Algae. Indiana Council of Agriculture
Resources:
India.
Mara
D..1976. Sewerage Treatment in Hot Climate. John Wiley and Sons: New York.
Round
F.. 1973. Bio The logy of The Algae Second Edition. Edward Arnold, Ltd: London.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar